MAJALAH AL-HIKMAH EDISI 6 | 2018

T erdapat empat hal yang pasti ber - laku pada diri setiap orang dalam kehidupan ini. Pertama, dia melaku- kan kebaikan, kedua, dia melakukan kejahatan, ketiga dia mendapat nik - mat, dan keempat, dia mendapat musibah. Hampir setiap hari yang kita lalui pas - ti akan berlaku dalam hidup ini sama ada kita melakukan perkara baik yang menghasilkan pahala, maka wa- jiblah kita bersyukur dengan memuji Allah swt. Namun dalam masa sama kita juga tidak terlepas dari melaku - kan kesalahan yang mengundang dosa, lalu kewajiban kita saat itu ada - lah memohon ampun dari Allah swt serta menyesali atas kesalahan yang datangnya dari kelemahan diri sendi- ri. Firman Allah swt dalam sebuah hadis Qudsi : يا عبادي، إنما هي أعمالكم أحصيها لكم ثم أوفيكم إياها : فمن وجد خيرا فليحمد الله، ومن وجد غير ذلك فلا يلومن إلا نفسه (رواه مسلم ( Maksudnya: Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang ban - yak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia memuji Allah swt dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri (Riwayat Muslim). Begitu juga pada setiap hari kita sentiasamendapat nikmat yang tidak putus-pu - tus dari Allah swt dalam kehidupan ini, justeru wajiblah kita mensyukurinya dengan melaksanakan segala perintah Allah serta memperelokkan ibadah kita kepada Allah swt. Demikian juga dalam kehidupan ini kita tidak dapat lari dari menerima musibah dan kesusahan, lalu kewajiban kita adalah bersabar setiap kali ditimpa musibah tersebut. Oleh kerana semua yang disebutkan tadi iaitu bersyukur, bertaubat, dan bers - abar merupakan urusan hati dan ianya pula adalah hal yang berat untuk dilak - sanakan maka di sinilah kita memerlukan kepada Ilmu Tasawwuf kerana ilmu ini mengajar kita bagaimana untuk mendidik hati dengan membersihkannya Ustaz Yuseri bin Ahmad Pensyarah Kanan, Program Pengajian Akidah dan Agama Universiti Sains Islam Malaysia(USIM) tinta pensyarah 4

RkJQdWJsaXNoZXIy NzMyMDE=