MAJALAH AL-HIKMAH EDISI 04 | 2016

14 Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Dalam erti lain, ikhlas adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadi- kan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya’ dalam beramal. Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap redha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merosak. Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak di- anggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas. Katakanlah: “Sesungguhnya solatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162). Surat Al- Bayyinah ayat 5 menyatakan, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” Rasulullah bersabda, “Ikhlaslah dalam beragama; cukup bagimu amal yang sedikit.” Tatkala Jibril bertanya tentang ihsan, Rasul berkata, “Engkau beribadah kepada Allah seolah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihatmu.” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap redha-Nya.” berkata, “Bagaimanakah pen- dapatmu (tentang) seseorang yang berperang demi mencari upah dan sanjungan, apa yang diperolehnya?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Dia tidak mendapatkan apa-apa.” Orang itu mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salalm selalu menjawab, orang itu tidak mendapatkan apa-apa (tidak mendapatkan ganjaran), kemudian Rasulullah Shallalla- hu ‘alaihi wa sallam bersabda Pengertian Ikhlas Definisi Ikhlas

RkJQdWJsaXNoZXIy NzMyMDE=