MAJALAH AL-HIKMAH EDISI 04 | 2016
10 Yusuf bin Husain Ar Razi ber- kata, “Sesuatu yang paling sulit di dunia adalah ikhlas. Aku sudah bersungguh-sungguh untuk menghilangkan riya’ dari hatiku, seolah-olah timbul riya’ , dengan warna lain.” [7] Ada pendapat lain, ikhlas sesaat saja merupakan kesela- matan sepanjang masa, karena ikhlas sesuatu yang sangat mulia. Ada lagi yang berkata, barangsiapa melakukan ibadah sepanjang umurnya, lalu dari ibadah itu satu saat saja ikhlas kerana Allah, maka ia akan selamat. Masalah ikhlas merupa- kan masalah yang sulit, sehing- ga sedikit sekali perbuatan yang dikatakan murni ikhlas karena Allah. Dan sedikit sekali orang yang memperhatikannya, kecuali orang yang mendapat- kan taufiq (pertolongan dan kemudahan) dari Allah. Ada- pun orang yang lalai dalam masalah ikhlas ini, ia akan senantiasa melihat pada nilai kebaikan yang pernah dilakukannya, padahal pada hari kiamat kelak, perbuatannya itu, Justeru menjadi keburukan. Merekalah yang dimaksudkan oleh firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : وَﺑَﺪَا ﻟَﮭُﻢ ﻣِّﻦَ ﷲِ ﻣَﺎﻟَﻢْ ﯾَﻜُﻮﻧُﻮا ﯾَﺤْﺘَﺴِﺒُﻮنَ وَﺑَﺪَا ﻟَﮭُﻢْ ﺳَﯿِّﺌَﺎتُ ﻣَﺎﻛَﺴَﺒُﻮا وَﺣَﺎقَ ﺑِﮭِﻢ ﱠﺎﻛَﺎﻧُﻮا ﺑِﮫِ ﯾَﺴْﺘَﮭْﺰِءُونَ ﻣ Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat. [Az Zumar : 47-48] ﱠ ﺬِﯾﻦَ ﻗُﻞْ ھَﻞْ ﻧُﻨَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﺑِﺎْﻷَﺧْﺴَﺮِﯾﻦَ أَﻋْﻤَﺎﻻً اﻟ ﱡﻧْﯿَﺎ وَھُﻢْ ﱠ ﺳَﻌْﯿَﮭُﻢْ ﻓِﻲ اﻟْﺤَﯿَﺎةِ اﻟﺪ ﺿَﻞ ﱠ ﮭُﻢْ ﯾُﺤْﺴِﻨُﻮنَ ﺻُﻨْﻌًﺎ ﯾَﺤْﺴَﺒُﻮنَ أَﻧ Katakanlah: “Apakah akan Ka- mi beritahukan kepadamu ten- tang orang-orang yang paling merugi perbuatannya”. Iaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka ber- buat sebaik-baiknya. [Al Kahfi : 103-104].[8] Bila Anda melihat seseorang, yang menurut penglihatan Anda telah melakukan amalan Islam secara murni dan benar, bahkan boleh jadi dia juga beranggapan seperti itu. Tapi bila Anda tahu dan hanya Al- lah saja yang tahu, Anda mendapatkannya sebagai orang yang rakus terhadap dunia, dengan cara berkedok pakaian agama. Dia berbuat untuk dirinya sendiri agar dapat mengecoh orang lain, bahwa seakan-akan dia berbuat untuk Allah. Ada lagi yang lain, iaitu be- ramal kerana ingin disanjung, dipuji, ingin dikatakan sebagai orang yang baik, atau yang paling baik, atau terdetik dalam hatinya bahwa dia sajalah yang mengikut Sunnah, sedangkan yang lainnya tidak. Ada lagi yang belajar kerana ingin lebih tinggi dari yang lain, supaya dapat penghormatan dan harta. Tujuannya ingin berbangga dengan para ulama, men- galahkan orang yang bodoh, atau agar orang lain berpaling kepadanya. Maka Nabi s.a.w. mengancam orang itu dengan ancaman, bahwa Allah akan memasukkannya ke dalam neraka jahannam . Nasalullaha As Salamah wal ‘Afiyah. [9] Membersihkan diri dari hawa nafsu yang nampak ma- hupun yang tersembunyi, mem- bersihkan niat dari berbagai noda, nafsu peribadi dan duniawi, juga tidak mudah. me- merlukan usaha yang maksi- mum, selalu memerhatikan pin- tu-pintu masuk bagi
Made with FlippingBook
RkJQdWJsaXNoZXIy NzMyMDE=