MAJALAH AL-HIKMAH EDISI 13-2024

LAYU YANG HILANG Mulalah dengan namaNya raja buana dan bumantara, Yang Merahmani alam menjinak haus penagih nuraga, Yang Merahimi loka dengan sehalus-halus bangsa. Bangsa luhur bangsa keramat sanjungan berzaman para pujangga, bangsa leluhur menunduk taat maha layu pada Yang Sempurna. Lembaran Luh telah bersabda hikayat bangsa disinar lentera, diutus kunjungan agung menjunjung risalah maha perdana. Sebuah risalah untuk melayu menjulang daulat Kanun Nirmala. Kiriman ulung buat bangsa, bangsa pilihan Yang Maha Esa. Jagat bangsa dirahmat sentuasa berkat layu pada Yang Baqa. Hikayat wijaya bangsa mahakarya sarwa samudera, dikarang pujangga wirawan bertinta darah dan keringat. Seteru dijamu pesona syahmura dialun irama senandung rentaka, demi melindung pusaka layu dari petaka sukma dursila. Layu hakiki menjulang makrifat khazanah abadi pewaris nusa Wasiat layu nan suci yang tinggal hanya riwayat. Laksana dilibas bena layu mutakhir kian menyirna. Kafi-lah sangkala selaku saksi menyaksi gugur jati bangsa. Merintih liris di dermaga pewaris layu menadah asa mengimpi pulang layu hilang dari Yang Maha Penguasa. 7 Oleh: Muhammad Fadzil Noor bin Mohd Rozany